Mengapa Video Butuh Storyboard?

storyboard

Image via Freepik


Storyboard adalah pengatur pemikiran kamu, tetapi alih-alih menggunakan catatan atau poin-poin, storyboard menggunakan sketsa visual yang dapat membantu kamu membuat 'draf' untuk video, baik video biasa atau video animasi.

Tujuan membuat storyboard adalah untuk membantu kamu melakukan pra-visualisasi bagaimana video kamu akan terlihat setelah selesai. Untuk produksi video, mari kita letakkan storyboard seperti ini: itu adalah versi komik Marvel dari film Avengers yang telah kamu tonton berkali-kali. Berikut adalah contoh storyboard dari film Avengers:

contoh storyboard

Mengapa kamu Membutuhkan storyboard untuk Produksi Video?

Pertanyaan lain mungkin muncul di kepala kamu: mengapa saya perlu membuat storyboard sementara saya bisa berimprovisasi di sepanjang jalan? Izinkan saya mencoba menjawab pertanyaan itu dengan beberapa perspektif yang berbeda.

#1. Membantu kamu Mengatur Ide kamu Secara Visual

Manfaat paling mendasar dari menggambar storyboard untuk proyek video kamu adalah kamu bisa melihat ide-ide kamu divisualisasikan alih-alih melompat secara membabi buta menuju tahap produksi. Meskipun skrip mungkin cukup untuk memandu kamu sepanjang proses praproduksi, memiliki storyboard dapat meminimalkan risiko cegukan di pertengahan produksi seperti revisi karakter atau pengambilan ulang adegan tertentu. Membuat ide-ide kamu divisualisasikan dan diatur dalam storyboard juga dapat membantu kamu melihat kekurangan dalam cara kamu berbagi ide atau cerita dengan video kamu. Bagaimanapun, storyboard adalah tentang bercerita.

#2. Menyeragamkan Visi dalam Tim kamu

Karena video dibuat oleh tim, bukan oleh satu individu, visualisasi di otak setiap anggota tim mungkin berbeda. Dalam siklus produksi video yang ideal, selalu ada skrip yang memandu sinematografer, ilustrator, pengisi suara, dan animator untuk menyatukan visi mereka tentang seperti apa video akhirnya - itulah yang dilakukan storyboard.

#3. Berkontribusi pada Efektivitas Video kamu

Pada pembuatan ini khususnya storyboard animasi, kamu akan memiliki beberapa aspek dari video yang tidak akan kamu miliki jika kamu memutuskan untuk hanya menggunakan naskah. Desain karakter Objek latar belakang Transisi Gerakan Meskipun semua itu hanya berupa sketsa dan panah sebagai pedoman, kamu akan dapat melihat beberapa masalah jauh sebelum kamu melompat ke tahap produksi. Masalah seperti karakter yang terlihat terlalu kartun atau tidak pada tempatnya, penempatan objek latar belakang yang sedikit meleset, pergerakan karakter yang terlihat canggung, dan hal-hal lain yang dapat berdampak negatif pada video kamu. Ada beberapa alasan lain mengapa storyboard tidak perlu dipikirkan oleh siapa pun yang bekerja di industri produksi video. Berikut contoh storyboard animasi:

contoh storyboard animasi

#4. Catatan Visual untuk Ide

Alasan lain mengapa storyboard kamu tidak perlu dipikirkan oleh siapa pun yang bekerja di industri pembuatan video. Dengan membuat sketsa ide kamu menjadi storyboard, kamu dapat dengan mudah mengunjungi kembali dan menggunakan kembali ide yang sama untuk proyek masa depan kamu. Sekian intro tentang storyboard dan mengapa kamu perlu membuatnya. Jika kamu seorang yang jago gambar, alangkah baiknya jika kamu mempelajari lebih dalam tentang tips membuat storyboard.

Comments